Cara Menghitung Receivable Turnover Pada Laporan Keuangan
Rasio perputaran piutang rendah
Roni menjalankan layanan website pencaraian lokal untuk pemilik rumah dan beberapa kompleks apartemen kecil.
Dia selalu kekurangan tenaga dan terlalu banyak bekerja, jadi dia menagih pelanggan kapan pun dia bisa mengambil satu atau dua jam gratis.
Meskipun pelanggan Roni umumnya membayar tepat waktu, rasio piutangnya adalah 3,33 karena fakturnya yang sporadis dan tanggal jatuh tempo faktur yang tidak teratur.
Piutang Roni berubah menjadi uang tunai yang dapat dibankkan sekitar tiga kali setahun, yang berarti dibutuhkan sekitar empat bulan baginya untuk menagih setiap faktur.
Baca juga: Mengatahui Apa itu Analisis Horizontal Pada Laporan Keuangan
Perhitungan Rasio Perputaran Piutang
Seperti kasus perhitungan diatas bisa Anda ketahui nilai rasio perputaran piutang (receivable turnover ratio) yaitu sebesar 8 kali.
Baca Juga : Penjelasan Lengkap Return On Investment (ROI) dan Perhitungannya
Apa Yang Dimaksud Rasio Perputaran Piutang?
Pengertian rasio perputaran piutang menurut Kasmir (2012:176), yaitu perputaran piutang adalah rasio yang dipakai untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau bahkan berapa kali dana yang tertanam dalam piutang.
Secara umum bisa Anda ketahui bahwa rasio piutang termasuk ke dalam rasio aktivitas, yang dapat digunakan mengukur seberapa efektivitas perusahaan tersebut dapat menagih kreditnya tersebut menjadi kas.
Rasio piutang akan menunjukkan seberapa baik Anda mengelola piutang tersebut. Terbukti jika perusahaan tersebut memiliki nilai rasio perputaran piutangnya besar, maka bisa Anda pahami jika perusahaan tersebut baik dan cepat dalam menagih utangnya.
Jika perusahaan ingin menagih piutang yaitu bisa dengan cara menagih secara berkali-kali dalam satu periode. Dengan demikian nilai piutang pada laporan keuangan perusahaan Anda juga kecil.
Sebagai solusi tersebut, jika piutang perusahaan Anda kecil maka nilai piutang atas gagal penagihannya juga akan kecil. Sehingga dari analisis tersebut bisa Anda pahami bahwa kas perusahaan kemungkinan tidak terlalu terganggu karena uang masuk dari pelanggan tetap lancar.
Fungsi Perputaran Piutang adalah untuk mengetahui pengelolaan piutang suatu perusahaan dilihat dari tingkat perputaran piutangnya, dimana tingkat perputaran piutang merupakan periode terikatnya modal kerja dalam piutang.
Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu dari kas, proses komoditi, penjualan, piutang dan kembali ke kas. Makin cepat perputaran makin baik kondisi keuangan perusahaan.
Hitung penjualan kredit bersih
Hitung penjualan kredit bersih. Untuk melakukan ini, kurangi pengembalian Anda dari penjualan kredit kotor Anda. Lakukan perhitungan berikut:
Penjualan kredit bersih = penjualan kredit kotor – pengembalian
Jika Anda memiliki penjualan kredit kotor sebesar 50.000.000 dan pengembalian sebesar 10.000.000, misalnya, Anda akan mendapatkan penjualan kredit bersih sebesar 40.000.000.
Buat faktur secara teratur dan akurat
Tidak peduli seberapa sibuknya semua orang di perusahaan Anda — jika faktur tidak keluar tepat waktu, maka uang juga tidak akan masuk tepat waktu.
Software akuntansi seperti Kledo dapat membantu Anda mengotomatiskan proses pembuatan, pencatatan, sampai pengiriman faktur secara lebi mudah dan dapat mencegah kesalahan seperti penagihan ganda.
Anda juga bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:
Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya
Jadwalkan Penagihan Piutang Dengan Rapi
Untuk menghindari resiko atas penagihan piutang secara penuh disaat waktu yang terbatas atau jatuh tempo, maka sebaiknya Anda dapat membentuk jadwal penagihannya secara teratur. Agar nantinya ketika Anda menagih piutang tersebut beberapa kali, bisa segera terlunasi selama periode tersebut.
Mengapa Paham Account Receivable Penting?
Misalkan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur memiliki banyak pelanggan dengan pembelian secara kredit. Seiring waktu, piutang usaha ini menumpuk. Namun perusahaan tidak memiliki sistem yang efektif untuk mengelola atau menagih piutang tersebut. Akibatnya, banyak piutang yang tidak dibayar tepat waktu atau bahkan tidak terbayar sama sekali.
Ini dapat mengakibatkan masalah aliran kas dan juga mengurangi likuiditas perusahaan. Efek dominonya, berdampak pada kemampuan perusahaan mengelola operasional, investasi untuk ekspansi, atau bahkan pembayaran gaji karyawan dan pembayaran kepada pemasok.
Dari sini, bisa disimpulkan manajemen yang baik tentang AR sangat dibutuhkan agar perusahaan mampu mengelola piutangnya dengan lebih efektif, mengurangi risiko piutang tak tertagih, dan memperbaiki laporan arus kas. Hal ini tidak hanya membantu memastikan perusahaan menerima pembayaran tepat waktu, tapi juga meminimalisir adanya risiko kerugian keuangan. Selain itu, dengan pengelolaan AR yang baik, perusahaan dapat mengidentifikasi pelanggan yang memiliki risiko kredit tinggi dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari kerugian.
Pengertian Account Receivable
Account receivable dalam akuntansi manajemen adalah jumlah uang yang belum dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan setelah membeli barang atau jasa. Piutang ini tercatat dalam neraca saldo keuangan perusahaan sebagai aset karena menjadi jumlah uang yang akan diterima di masa depan.
Lalu mengapa ini bisa terjadi? Umumnya karena metode penjualan berupa kredit, di mana perusahaan memperbolehkan pelanggan untuk membayar di kemudian hari. Biasanya dalam jangka waktu 30, 60, atau 90 hari. Penilaian piutang usaha ini harus dilakukan secara akurat dan realistis karena ada kemungkinan tidak dibayarnya utang oleh pelanggan yang dikenal sebagai “piutang tak tertagih” atau “kerugian piutang”.
Dalam akuntansi manajemen, pengelolaan account receivable sangat penting karena berkaitan langsung dengan likuiditas dan cash flow perusahaan. Ini bisa dilakukan dengan pemantauan yang teliti pada periode kredit dan penagihan piutang. Selain itu, Anda juga perlu menetapkan kebijakan kredit yang sesuai, mengevaluasi kelayakan kredit pelanggan, dan melakukan tindakan penagihan yang efisien.
Dengan adanya penagihan piutang yang tepat waktu, maka perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk operasional. Selain itu, analisis pada aspek ini juga penting untuk mengidentifikasi tren pembayaran pelanggan dan mengantisipasi jika terjadi masalah likuiditas. Dari sini bisa disimpulkan, pengelolaan piutang usaha yang baik adalah komponen penting dalam strategi keuangan yang sehat dan efektif untuk bisnis jenis apa pun.
Contoh Rasio Perputaran Piutang
Setiap perusahaan menjual produk dan/atau layanan, menagihnya, dan mengumpulkan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam penjualan.
Tetapi ada perbedaan dalam seberapa baik perusahaan mengelola koleksi sejak saat itu. Berikut adalah beberapa contoh skenario khusus.
Bagaimana Rumus Menghitung Accounts Receivable Turnover Ratio?
Menghitung perputaran piutang memungkinkan Anda menentukan efisiensi perusahaan dalam mengumpulkan pendapatan atau penjualan kredit dari pelanggannya.
Dengan kata lain, ini menentukan seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya dengan menggunakan data dari penjualan kredit bersih dan rata-rata piutang.
Berikut adalah rumus perputaran piutang:
Rasio perputaran piutang = penjualan kredit bersih / rata-rata piutang
Berikut adalah dua komponen rumus ini—penjualan kredit bersih dan piutang usaha rata-rata: